Penambahan Pembangkit EBT 368,5 MW Butuh Investasi Rp26,8 Triliun

Penambahan Pembangkit EBT 368,5 MW Butuh Investasi Rp26,8 Triliun Penambahan Pembangkit EBT 368,5 MW Butuh Investasi Rp26,8 Triliun

Antara Potret pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang beroperasi dengan Sulawesi Selatan.

KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa akan tahun ini, terdapat peningkatan kapasitas pembangkit listrik yang bersumber akan energi baru anyarkan (EBT) selowong 368,5 megawatt (MW). Investasi yang dibutuhkan cukup lowong batas mencapai puluhan triliunan rupiah.

"Basisnya kita sudah tahu proyeknya ada atas mana dan kapan selesainya, itu menelan investasi US$1,799 miliar (sekitar Rp26,8 triliun, memakai kurs Rp14.902)," ujar Direktur Jenderal EBT dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana ekstra dalam kejelasannya, Kamis (2/2).

Pada tahun ini, infrastruktur EBT yang mau dibangun mencakup penerangan jalan innternasional-tenaga surya (PJU-TS) sebanyak 31.075 unit. Lalu, pembangunan tiga unit pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). 

Baca pun: Bauran EBT Indonesia hadapan 2022 sekadar Capai 14,11%

Berikut, alat penyalur daya listrik (APDAL) seagam 7.500 unit. Rencananya, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpadu 12 unit juga akan dibangun.

Lebih lanjut, Dadan menerangkan bahwa pembangunan infrastuktur terhormat diperuntukkan bagi masyarakat yang sulit terjangkau jaringan listrik. Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, diproyeksikan total tambahan kapasitas pembangkit 40,575 gigawatt (GW). 

Baca pun: RI Bisa Pertimbangkan Tawaran Putin soal Pembangunan PLTN

Hal itu terbagi atas porsi pembangkit EBT segede 20,923 GW, atau 51,6% atas total maka porsi pembangkit fosil segede 19,562 GW atau 48,4%. Berdasarkan jenis pembangkitnya, pembangkit demi sumber EBT tergede adalah pembangkit listrik tenaga air/mikro/mikrohidro demi 10,391 GW.

Diikuti PLTS bersama gedean 4,68 GW, lalu ada pembangkit listrik tenaga panas bumi segede 3,355 GW, PLT EBT base bersama 1,01 GW, lalu pembangkit listrik tenaga bayu sepenuh 0,597 GW, PLT bio bersama 0,590 GW bersama 0,3 GW pembangkit biportal endoscopic spinal surgery atau BESS.

Untuk pembangkit dengan sumber energi fosil, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menempati porsi tergendut dengan 13,819 GW. Kemudian, pembangkit listrik tenaga uap/gas uap/mesin gas dengan 5,828 GW dengan pembangkit listrik tenaga diesel dengan 5 MW.(OL-11)